Thursday 28 January 2016

Kenakalan Remaja

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya, orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.

Remaja merupakan pemimpin masa depan suatu bangsa. Di samping hal-hal yang menggembirakan dengan kegiatan remaja-remaja akhir-akhir ini seperti semakin aktif mengikuti organisasi antar pelajar dan peningkatan prestasi, kita melihat pula arus kemorosotan moral yang semakin melanda di kalangan sebagian pemuda-pemuda kita, yang lebih terkenal dengan sebutan kenakalan remaja. Dalam surat kabar-surat kabar sering kali kita membaca berita tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja putri dan lain sebagainya.

Hal tersebut adalah suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini semakin marak, Oleh karena itu masalah kenakalan remaja seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kenakalan di kalangan remaja.


Dengan penjelasan diatas, maka saya akan mengambil rumusan masalah sebagai berikut :

1.2  Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Remaja?
2. Ada berapa macam kenakalan remaja?
3. Apa penyebab kenakalan remaja?
4. Apa dampak dari kenakalan remaja?
5. Bagaimana cara menyikapi kenakalan remaja?

BAB 2
PEMBAHASAN

            Pengertian remaja disebut juga "pubertas" yang nama berasal dari bahasa latin yang berarti "usia menjadi orang" suatu periode dimana anak dipersiapkan untuk menjadi individu yang dapat melaksanakan tugas biologis berupa melanjutkan keturunannya atau berkembang biak (Mappiare, 1982:27).
            Menurut Gunarso dalam bukunya Mappiare yang berjudul "Psikologi Remaja" mengatakan bahwa masa remaja adalah masa antara 12-22 tahun sebagai masa remaja 1. dan masa ini adalah erat bersangkutan langsung dengan pertumbuhan dan perkembangan biologis dan psikologis. Dalam masa peralihan ini timbul berbagai kesulitan dalam diri si anak baik secara jasmani maupun rohaninya. Pergaulan akan demikian halnya anak akan merasakan adanya kekakuan pada dirinya sendiri, masa ini desebut juga sebagai perasaan yang sangat peka; remaja mengalami badai dan topan dalam kehidupan dan perasaan serta emosinya.
            Menurut para ahli, kenakalan remaja didefinisikan sebagai berikut :
1.       Drs.B.Simanjutak,S.H.
Perbuatan-perbuatan anak remaja yang bertentangan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat di mana ia hidup,atau suatu perbuatan anti sosial di mana di dalamnya terkandung unsure-unsur anti normatif
2.       Kartono
Kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris di kenal dengan istilah juvenile  delinquency merupakan gejala patologis pada remaja di sebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial.
3.      Mussendkk
perilaku yang melanggar hukum atau kejahatan yang biasanya dilakukan oleh anak remaja yang berusia 16-18 tahun, jika perbuatan ini dilakukan oleh orang dewasa maka akan mendapat sangsi hukum.

Macam-macam Kenakalan Remaja
            Kenakalan remaja yang dimaksud adalah perilaku yang menyimpang dari atau melanggarhukum. Jensen (1985), membagi kenakalan remaja ini dalam 4 jenis yaitu:
1.      Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain;
a.       perkelahian, perkosaan, perampokan, pembunuhan dan lain- lain.
2.      Kenakalan yang menimbulkan korban materi; perusakan, pencurian,
a.       pencopetan, pemerasan dan lain- lain.
3.      Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban difihak orang lain;
a.       pelacuran, penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Di Indonesia
mungkin dapat juga dimasukkan hubungan seks sebelum menikah
dalam jenis ini.
4.      Kenakalan yang melawan status, misalnya; mengingkari status anak
sebagai pelajar dengan membolos, melanggar disiplin sekolah.
Mengingkari status orang tua dengan cara minggat dari rumah atau
membantah perintah mereka dan sebagainya. Pada usia mereka,
perilaku-perilaku mereka memang belum melanggar hukum dalam arti
yang sesungguhnya karena yang dilanggar adalah status-status dalam
lingkungan primer (keluarga) dan sekunder (sekolah) yang memang
tidak diatur oleh hukum secara terinci. Akan tetapi kalau kelak remaja
ini dewasa, pelanggaran status ini dapat dilakukannya terhadap
atasannya di kantor atau petugas hukum di masyarakat. Karena itulah
pelanggaran status ini oleh Jensen digolongkan juga sebagai kenakalan
dan bukan sekedar perilaku menyimpang.

Faktor Penyebab Kenakalan Remaja
            Tingkah laku remaja yang masih dalam tahap pencarian jati dirinya sering kali menyimpang dari norma-norma masyarakat, seperti halnya; bolos sekolah, meminum minuman keras, balapan liar, dan lain sebagainya. Hal-hal ini kerap sekali mengganggu ketentraman masyarakat. Penyebab atau faktor dari kenakalan remaja dapat dilihat dari dua sisi, dari faktor internal dan juga dari faktor eksternal.
            Faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja secara umum dapat dikelompokan ke dalam dua faktor, yaitu sebagai berikut:
1.            Faktor Intern
a.         Faktor Kepribadian
Kepribadian adalah  suatu organisasi yang dinamis pada system psikosomatis dalam individu yang turut menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya (biasanya disebut karakter psikisnya).  Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya. Pada periode ini, seseorang meninggalkan masa anak-anak untuk menuju masa dewasa. Masa ini di rasakan sebagai suatu Krisis identitas karena belum adanya pegangan, sementara kepribadian mental untuk menghindari timbulnya kenakalan remaja atau perilaku menyimpang.

b.      Faktor Kondisi Fisik
Faktor ini dapat mencakup segi cacat atau tidaknya secara fisik dan segi jenis kelamin. Ada suatu  teori yang menjelaskan adanya kaitan antara cacat tubuh dengan tindakan menyimpang (meskipun teori ini belum teruji secara baik dalam kenyataan hidup).  Menurut teori ini, seseorang yang sedang mengalami cacat fisik cenderung mempunyai rasa kecewa terhadap kondisi hidupnya. Kekecewaan tersebut apabila tidak disertai dengan pemberian bimbingan akan menyebabkan si penderita cenderung berbuat melanggar tatanan hidup bersama sebagai  perwujudan kekecewaan akan kondisi tubuhnya.

2.            Faktor Ekstern
a.       Kondisi Lingkungan Keluarga
Khususnya di kota-kota besar di Indonesia, generasi muda yang orang tuanya disibukan dengan kegiatan bisnis sering mengalami kekosongan batin karena bimbingan dan kasih sayang langsung dari orang tuanya sangat kurang. Kondisi orang tua yang lebih mementingkan karier daripada perhatian kepada anaknya akan menyebabkan munculnya perilaku menyimpang terhadap anaknya. Kasus kenakalan remaja yang muncul pada keluarga kaya bukan karena kurangnya kebutuhan materi melainkan karena kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua kepada anaknya.
     b.      Kontak Sosial dari Lembaga Masyarakat Kurang Baik atau Kurang Efektif
Apabila system pengawasan lembaga-lembaga sosial masyarakat terhadap pola perilaku anak muda sekarang kurang berjalan dengan baik, akan memunculkan tindakan penyimpangan terhadap nilai dan norma yang berlaku.
      c.       Kondisi Geografis atau Kondisi Fisik Alam
Kondisi alam yang gersang, kering, dan tandus, dapat juga menyebabkan terjadinya tindakan yang menyimpang dari aturan norma yang berlaku, lebih-lebih apabila individunya bermental negative.
      d.      Faktor Kesenjangan Ekonomi dan Disintegrasi Politik
Kesenjangan ekonomi antara orang kaya dan orang miskin akan mudah memunculkan kecemburuan sosial dan bentuk kecemburuan sosial ini bisa mewujudkan tindakan perusakan, pencurian, dan perampokan. Disintegrasi politik (antara lain terjadinya konflik antar partai politik atau terjadinya peperangan antar kelompok dan perang saudara) dapat mempengaruhi jiwa remaja yang kemudian bisa menimbulkan tindakan-tindakan menyimpang.

Dampak dari Kenakalan Remaja
a.       Kenakalan dalam keluarga
Remaja yang labil umumnya rawan sekali melakukan hal-hal yang negatif, di sinilah peran orang tua. Orang tua harus mengontrol dan mengawasi putra-putri mereka dengan melarang hal-hal tertentu.Namun, bagi sebagian anak remaja, larangan-larangan tersebut malah dianggap hal yang buruk dan mengekang mereka. Akibatnya, mereka akan memberontak dengan banyak cara. Tidak menghormati, berbicara kasar pada orang tua, atau mengabaikan perkataan orang tua adalah contoh kenakalan remaja dalam keluarga.
b.      Kenakalan dalam pergaulan
Dampak kenakalan remaja yang paling nampak adalah dalam hal pergaulan. Sampai saat ini, masih banyak para remaja yang terjebak dalam pergaulan yang tidak baik. Mulai dari pemakaian obat-obatan terlarang sampai seks bebas.Menyeret remaja pada sebuah pergaulan buruk memang relatif mudah, dimana remaja sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal negatif yang menawarkan kenyamanan semu. Akibat pergaulan bebas inilah remaja, bahkan keluarganya, harus menanggung beban yang cukup berat.
c.       Kenakalan dalam pendidikan 
Kenakalan dalam bidang pendidikan memang sudah umum terjadi, namun tidak semua remaja yang nakal dalam hal pendidikan akan menjadi sosok yang berkepribadian buruk, karena mereka masih cukup mudah untuk diarahkan pada hal yang benar. Kenakalan dalam hal pendidikan misalnya, membolos sekolah, tidak mau mendengarkan guru, tidur dalam kelas, dll.

Cara Menyikapi Kenakalan Remaja

         Setelah membahas masalah remaja dan masalah faktor penyebab serta bentuk-bentuk kenakalan remaja, maka jelaslah bahwa bentuk apapun mempunyai akibat yang negatif bagi masyarakat, keluarga maupun bagi dirinya sendiri. Jika dibiarkan begitu saja akan mengakibatkan masa depan generasi muda akan menjadi suram. Oleh karena itu, perlu sekali adanya penanggulangan kenakalan remaja.

 Adapun upaya tersebut sebagai berikut :
1.      Tindakan previntif yaitu segala tindakan yang bertujuan mencegah timbulnya kenakalan remaja.
2.      Tindakan represif yaitu tindakan untuk menindas dan menahan kenakalan remaja yang lebih akurat.
3.      Tindakan kuratif dan rehabilitasi yakni memperbaiki akibat perbuatan nakal terutama individu yang melakukan perbuatan tersebut (Singgih : 161).

       Atas dasar pengertian tindakan preventif tersebut maka ruang lingkup kegiatannya ada 2 yaitu :
a.    Daya upaya bersifat umum yang terdiri :
      1)    Usaha mengenal atau mengetahui ciri-ciri umum dan ciri-ciri khusus remaja.
      2)    Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum yang dialami oleh remaja.
      3)    Usaha-usaha pembinaan remaja.

b.    Daya upaya yang bersifat khusus
Usaha-usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh para pendidik terhadap kelainan tingkah laku para remaja. Pendidikan mental di rumah tentunya merupakan tanggung jawab orang tuandan anggota keluarga lainnya. Juga sarana pendidikan lainnya yang mengambil peranan penting dalam pembentukan pribadi yang wajar dengan mental yang sehat dan kuat misalnya oleh OSIS.

Adapun tindakan represif adalah merupakan tindakan secara hukum yang bersifat pendidikan yang meniolong remaja, tindakan diambil apabila terbukti jika remaja benar-benar melakukan pelanggaran hukum orang yang secara langsung membantunya.

  
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
      Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal berupa kurangnya perhatian dari orang tua; minimnya pemahaman tentang keagamaan; pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebaya; dan tempat pendidikan. Untuk menanggulanginya Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.

1.      Adapun solusi dalam menghadapi kenakalan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
a.       Tindakan preventif, yaitu tindakan untuk mengantisipasi terjadinya kenakalan remaja
b.      Tindakan represif, yaitu memberikan sanksi tegas kepada pelaku kenakalan remaja
c.       Tindakan kuratif dan rehabilitasi, yaitu mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu dengan memberikan pendidikan lagi.

3.2  Penutupan
Demikianlah makalah yang saya buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena saya hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan saya juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari saya semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.


SEMOGA BERMANFAAT......
         BANTU SHARE GAN......
                   THANKS......


No comments:

Post a Comment