Allah
SWT adalah sang pencipta alam, sang Maha Kuasa, Tuhan kita umat muslim sedunia.
Ketika manusia lahir, ketika itu pula takdir seseorang itu di tentukan. Bukan hanya
takdir mamnusia, melainkan seluruh alam semesta juga mempunya takdir
tersendiri. Dalam Al-quran dijelaskan bahwa “Tiada suatu bencanapun yang
menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis
dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang
demikian itu adalah mudah bagi Allah.” [57:22].
Allah telah menentukan takdir
manusia mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar sekalipun. Mulai dari
studi, karir, bahkan hingga jodoh sekalipun. Takdir yang telah ditentukan dapat
berubah, tergantung bagaimana manusia itu menjalankannya. Apabila manusia itu
berjalan pada jalannya sesuai dengan kodrat Allah, maka dapat disimpulkan pula
akan berakhir baik dimata Allah, namun sebaliknya, apabila menjalakannya
melenceng dari kodrat yang telah ditentukan maka akan berakhir buruk. Manusia mempunyai
kebebasan dalam menjalani kehidupan yang dapat menetukan nasibnya dimasa yang
akan dating. Hal ini diperkuat dalam kitab suci Al-quran yaitu “Dan Allah telah
membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi
tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi
(penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan
kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu
mereka perbuat.” [ 16:112 ].
Kita sebagai manusia hanya bisa
menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Karena masa depan ada di
tangan kita sendiri. Dewasa ini, terkadang kita lalai akan apa yang menjadi hak
dan apa yang menjadi kewajiban kita sebagai manusia. Terutama pada kalangan
muda yang telah terpengaruh oleh nafsu dalam masalah perjodohan, terkadang
meraka merasa malu apabila belum memiliki pacar, yang tidak memiliki pacar
dianggap “jones” jomblo ngenes, padahal dimasa muda ini adalah waktu-waktu
produktif bagi kalangan muda untuk menuntut ilmu.
Sesungguhnya jodoh adalah takdir
Allah, Allah membagi menjadi 3 kategori jodoh, pertama ada orang yang cepat
mendapatkan jodoh, kedua, ada yang lambat mendaptkan jodoh didunia ini, tapi
pasti dia akan mendapatkannya kelak, yang ketiga adalah tidak mendapatkan jodoh
di dunia, akan tetapi kelak dia akan mendapatkannya di akhirat dengan jodoh
yang lebih baik 100 kali lipat. Allah
Swt berfirman: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu,
dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al Baqarah: 216). Sekarang
tinggal bagaimana kita memandang kata “jodoh” atau “pacaran itu sendiri. Manakah
yang lebih diprioritaskan, manakah yang lebih bermanfaat, manakah yang lebih
bisa menuntun kita lebih dekat ke sisi Allah SWT.
No comments:
Post a Comment